Minggu, 01 Mei 2011

Gizi Dalam Setangkup Roti

Pilih-pilih ‘teman’ roti

Menikmati roti emang paling enak jika ditemani oleh mentega, margarine, meses, danging asap, selai ataupun telur. Ada baiknya kita mengenal lebih jauh lagi nilai nutrisi dari para ‘teman’ roti ini. Simak hasil analisis dan saran Emilia berukut ini.

MENTEGA
Terbuat dari lemak jenuh yang berasal dari lemak hewani. Baik mentega ataupun margarine sama-sama bisa menggemukkan. Sebaiknya cermatlah menggunakannya.

MARGARIN
Terbuat dari minyak sayur yang dibekukan dan ditambah garam. Minyak sayur yang tidak memilki asam tak jenuh, dengan proses hidrogenasi akan membuat minyak tersebut menjadi asam jenuh. Komposisi ini adalah lemak yang paling jahat bagi tubuh, khususnya ketika berubah menjadi radikal bebas. Karena itu, oleskan margarine pada roti tipis-tipis saja.

• TELUR
Ini adalah teman roti paling ideal. Selain rasanya enak, telur juga mengandung gizi yang lengkap, baik protein, vitamin, maupun mineral. Cara penyajian yang terbaik adalah dengan menyajikan potongan telur rebus kedalam setangkup roti.

• DAGING ASAP
Ini juga pilihan yang baik, karena kekayaan proteinnya. Namun, sebagai makanan olahan daging asap mengandung garam yang tinggi. Sebisa mungkin pilihlah yang less fat dan less salt. Selain itu bila di pagi hari sudah menyantap daging asap, usahakan untuk tidak makan junk food disiang atau malam hari, agar garam yang masuk kedalam tubuh tidak berlebihan.

• PEANUT BUTTER (MENTEGA KACANG)
Kandungan gizinya lebih baik ketimbang selai, karena mengandung protein. Namun, disisi lain, kacang juga mengandung lemak yang tinggi, begitu pula kalorinya.

• MESES, SELAI, COKLAT SPREAD, MADU
Merekalah ‘teman’ roti yang paling popular. Namun, berdasarkan nilai gizinya, mereka hanya mengandung gula. Jadi, bayangkan berapa banayak gula yang masuk kedalam tubuh Anda, bila setangkup roti putih itu dimakan dengan sesendok besar selai dan kawan-kawannye itu. Khususnya selai, jangan langsung percaya pada info ‘sugar free’ atau ‘diet jam’ yang dicantumkan. “Ada produk selai yang mengklaim dirinya sugar free, tapi kalorinya malah lebih tinggi disbanding selai regular,”kata Emilia. Bila ada suatu bahan (gula) yang dikurangi, maka ada kompensasi berupa bahan lain yang ditambahkan agar rasanya tetap enak. Biasanya, yang ditambahkan adalah lemak. Karena itu penting sekali untuk membaca table terlebih dahulu.




(dikutip dari majalah femina, NO.10/XXXIX 12 Maret 2011 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar