Manusia dilahirkan di dunia tak hanya sebagai makhluk
Tuhan dan makhluk individu saja, tetapi sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk
sosial, manusia harus dapat berinteraksi dengan orang sekitarnya dan
lingkungannya. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bukan lagi menjadi
barang mahal yang tak tersentuh oleh masyarakat. TIK sekarang ini dapat
dimanfaatkan serta dikembangkan oleh manusia sesuai dengan kebutuhan hidupnya.
Teknologi dijadikan media yang mempermudah manusia dalam segala hal. Interaksi
sosial pun tak jauh dari teknologi. Segala aspek yang berhubungan dengannya
dapat diakses melalui TIK. Banyak hal positif yang dihasilkan dari teknologi
dalam kehidupan sosial dan budaya. Tetapi, banyak juga hal negatif yang
ditimbulkan dari pemnfaatan TIK yang kurang bertanggung jawab.
Kehidupan
manusia di era ini memang tidak dapat dilepaskan dari teknologi. Hampir seluruh
aspek kehidupan manusia erat kaitannya dengan teknologi. Mulai dari bangun
tidur, beraktivitas hingga tidur lagi. Semuanya berhubungan dengan teknologi.
Teknologi dimanfaatkan manusia untuk memudahkan manusia dalama memenuhi
kebutuhan hidupnya di berbagai hal. Dengan teknologi segalanya menjadi lebih
mudah dan produktif. Tak hanya itu, dengan teknologi manusia dapat
mengefektifkan serta mengefisienkan waktu, tenaga serta biaya untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Jadi, sudah bukan hal yang tabu lagi jika manusia zaman
sekarang menginginkan segalanya serba instan. Inti dari teknologi adalah media.
Semua media yang dapat memudahkan manusia dalam mengerjakan dan memenuhi
kebutuhan hidupnya dikatakan teknologi.
Fenomena teknik pada masyarakat ikini, menurut
Sastrapratedja (1980) memiliki ciri-ciri sebagia berikut :
- Rasionalistas, artinya tindakan
spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan
perhitungan rasional
- Artifisialitas, artinya selalu
membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah
- Otomatisme, artinya dalam hal
metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga
dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi kegiatan
teknis
- Teknik berkembang pada suatu
kebudayaan
- Monisme, artinya semua teknik
bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung
- Universalisme, artinya teknik
melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai
kebudayaan
- Otonomi artinya teknik
berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.
Teknologi yang berkembang denan pesat meliputi
berbagai bidang kehidupan manusia.Luasnya bidang teknik digambarkan sebagaia
berikut :
- Teknik meluputi bidang ekonomi,
artinya teknik mampu menghasilkan barang-barang industri. Dengan teknik,
mampu mengkonsentrasikan capital sehingga terjadi sentralisasi ekonomi
- Teknik meliputi bidang
organisasional seperti administrasi, pemerintahan, manajemen, hukum dan
militer
- Teknik meliputi bidang
manusiawi. Teknik telah menguasai seluruh sector kehidupan manusia,
manusia semakin harus beradaptasi dengan dunia teknik dan tidak ada lagi
unsur pribadi manusia yang bebas dari pengaruh teknik.
Alvin Tofler
(1970) mengumpakan teknologi itu sebagai mesin yang besar atau sebuah
akselarator (alat pemercepat) yang dahsyat, dan ilmu pengetahuan sebagai bahan
bakarnya. Dengan meningkatnya ilmu pengetahuan secara kuantitatif dan
kualtiatif, maka kiat meningkat pula proses akselerasi yagn ditimbulkan oleh
mesinpengubah, lebih-lebih teknologi mampu menghasilkan teknologi yang lebih
banyak dan lebih baik lagi.
Bagaimana
media tersebut dapat dijalankan atau dimanfaatkan seoptimal mungkin dengan
pengoperasian yang mudah untuk menghasilkan produk yang sebaik mungkin dan
memerlukan waktu, tenaga dan biaya seminim mungkin. Kemajuan teknologi tidak
akan dapat dimanfaatkan dan dikembangkan tanpa adanya publikasi. Bagaimana
caranya? Caranya adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK). Teknologi yang satu ini sangat berkaitan dengan mobilitas kehidupan
manusia di era teknologi ini. Beberapa contoh media teknologi informasi dan
komunikasi diantaranya adalah ponsel, televisi, radio dan komputer. Maka tak
heran jika perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pun melaju secara
signifikan dan dapat dikatakan sangat cepat. TIK memegang peranan yang besar
terhadap aktivitas kehidupan manusia. Salah satu aktivitas tersebut adalah
dalam bidang sosial dan budaya. Bidang ini erat kaitannya dengan hubungan timbal
balik manusia dengan lingkungannya, hal sensitif yang dapat mempengaruhi
aspek-aspek lain dalam kehidupan. Dalam hal sosial, TIK memberikan dampak yang
tak sedikit, baik dampak positif maupun negatif.
Dampak
positif diantaranya adalah:
- Informasi yang ada di
masyarakat dapat langsung dipublikasikan dan diterima oleh masyarakat.
Sumber informasi tidak hanya berasal dari satu orang saja. Dalam
masyarakat, semua orang dapat menjadi sumber informasi. Setiap orang dapat
saling bertukar informasi satu sama lain. Informasi itu pun menyebar
sampai kepada seluruh lapisan masyarakat dengan cepat melalui media-media
TIK yang ada.
- Hubungan sosial antar
masyarakat dapat berlangsung dimana saja dan kapan saja. A berada di kota
Bandung dan B berada di kota Makassar. Mereka berkomunikasi melalui
ponsel. Mereka saling mengabarkan kondisi satu sama lain dan saling
bertukar cerita. Itulah sedikit gambaran pemafaatan TIK dalam hubungan
interaksi sosial. Walaupun berjauhan dan berada dalam zona waktu yang berbeda,
mereka tetap dapat berkomunikasi dan saling bertukar informasi.
- Sosialisasi kebijakan
pemerintah dapat lebih cepat disampaikan kepada masyarakat. Peraturan
pemerintah serta kebijakannya dapat keluar pada waktu yang tidak dapat
diprediksi. Masa berlakunya pun kadang bersifat tentatif. Masyarakat pun
sering dibingungkan oleh masalah ini. Karena keterlambatan info,
masyarakat dirugikan oleh hal ini. Oleh karena itu, publikasi kebijakan
serta peraturan pemerintah memerlukan media TIK, misalnya televisi, radio
dan internet. Dengan begitu, masyarakat dapat dengan mudah dan cepat
mengetahui peraturan dan kebijakan pemerintah yang sudah maupun baru
keluar.
- Tumbuhnya sikap percaya diri
dan motivasi tinggi. Masyarakat memiliki rasa percaya diri yang tinggi
dengan adanya TIK. Hal ini dibuktikan dari fakta-fakta yang ada di dunia
maya, misalnya jejaring sosial. Mereka berani tampil secara terbuka, baik
kepada orang yang dikenalnya bahkan yang tidak kenal sama sekali. Mereka
mengekspos pribadinya dengan memberikan informasi-informasi yang sedang
terjadi, baik itu penting atau tidak. Mereka berlomba-lomba untuk
mendapatkan dan menyampaikan info terkini, hal ini juga dapat
memperlihatkan tingkat kompetensi antar individu pun semakin besar.
- Adanya “share” budaya antar daerah.
Kebudayaan dimiliki oleh setiap kelompok dari setiap daerah dalam setiap
bangsa. Tidak hanya dengan penampilan atau pertunjukkan saja budaya itu
dipublikasikan. Dengan TIK pun, antar kelompok masyarakat dapat
menyampaikan kebudayaan yang dimiliki oleh masing-masing untuk kemudian
dipelajari dan dilestarikan. Tidak hanya dalam satu Negara, tetapi dapat
juga antar Negara.
Dampak
negatif tersebut diantaranya adalah:
- Timbulnya jenis kejahatan baru.
Kejahatan yang timbul antara lain penipuan, pencurian nomor kartu kredit,
pornografi, pengiriman email sampah (spam), pengiriman virus, penyadapan
saluran telepon, memata-matai aktivitas seseorang (spyware), dan
mengacaukan trafik jaringan. Kejahatan-kejahatan ini sulit dideteksi
karena dikerjakan dengan fasilitas TIK, salah satunya internet.
- Maraknya perilaku menyimpang
yang terjadi di kalangan masyarakat pada umumnya dan remaja pada
khususnya. Perilaku menyimpang disebabkan oleh merosotnya moral yang ada
di masyarakat. Kurangnya filterisasi akan informasi serta budaya yang
diterima dari TIK menjadi faktor pokok timbulnya permasalahn ini. Hal yang
seharusnya salah justru dibenarkan dan yang benar justru disalahkan.
Perilaku yang melawan norma yang ada di masyarakat pun kian merebak, tak
hanya pada kalangan remaja atau pelajar saja yang memang masih labil,
tetapi juga pada masyarakat “dewasa”.
- Menurunnya tingkat kepercayaan
kepada lingkungan sekitar. Kemudahan akses informasi semakin melemahkan
rasa percaya pada orang-orang sekitar. Banyak orang justru lebih
men-”dewa”-kan internet (khususnya) untuk mencari informasi dibandingkan
bertanya langsung pada orang sekitar yang secara umum mengetahui. Atau
bahkan mereka pun kadang sudah sulit sekali percaya pada polisi lalu
lintas untuk menanyakan jalan sekalipun. Rasanya kalau tidak “googling”
tidak afdol.
- Kurangnya ruang privasi.
Hadirnya situs-situs jejaring sosial tidak hanya membantu untuk
menghubungkan individu yang satu dengan yang lain atau dengan kelompoknya.
Layanan ini memberikan penggunanya kebebasan untuk membuka diri dan
melihat-lihat info serta privasi orang lain. Privasi bukan lagi menjadi
barang mahal.
- Masuknya budaya asing yang
kurang baik dan tidak difilter. Banyak budaya asing, baik penampilan
maupun gaya hidup, yang masuk ke kelompok-kelompok masyarakat. Tidak hanya
budaya baik yang ada, tetapi budaya yang kurang baik pun dapat masuk dan
lambat laun apabila tidak difilter secara dini, budaya tersebut bukannya
membangun tapi malah justru mengerogoti budaya asli yang ada di kelompok
tersebut.
- Meningkatnya angka
pengangguran. Masalah yang satu ini sangat menarik perhatian. Kini,
teknologi seolah-olah menggantikan manusia dalam segala bidang, termasuk
pekerjaan. Kreatifitas manusia pun menjadi tumpul. Mereka menjadi
tergantung akan teknologi. Hampir semua pekerjaan dilakukan oleh
mesin-mesin otomatis. Sehingga makin banyak pengangguran karena tenaga
mereka tergantikan oleh mesin-mesin otomatis tersebut.
Semua masalah memiliki solusi pemecahan masalahnya sendiri. Tidak ada masalah yang tidak memiliki solusi. Begitupun dengan permasalah yang timbul akibat TIK dalam bidang sosial dan budaya. Beberapa solusi untuk menanggulangi serta memecahkan permasalahan TIK dalam bidang sosial diantaranya adalah:
- Adanya perlindungan hukum
terhadap privasi seseorang.
- Perlunya undang-undang yang
mengatur transaksi elektronik
- Mengkorelasikan antara
kreatifitas manusia dan teknologi.
- Perlunya filter dalam
penerimaan budaya asing.
- Meningkatkan pengawasan orang
tua terhadap anaknya tanpa pelarangan penggunaan TIK.
- Sosialisasi mengenai
pemanfaatan TIK yang benar dari pihak-pihak yang memiliki kompetensi di
bidangnya.
Sumber:
http://bassmotion.tumblr.com/post/39844725769/nilai-nilai-ilmu-sosial-dasar-pada-teknologi tanggal
akses 7 Desember 2014 14.15
http://prabowo-womanizer.blogspot.com/2012/11/sosbud-pada-teknologi-informasi.html tanggal
akses 7 Desember 2014 14.28
Tidak ada komentar:
Posting Komentar