Minggu, 24 Oktober 2010

E-Commerce Dan Perkembangannya di Indonesia

PENDAHULUAN
E-commerce singkatan dari electronic commerce merupakan kegiatan bisnis yang di jalankan secara elektronik melalui suatu jaringan (biasanya internet) dan computer atau kegiatan jual-beli barang atau jasa melalui jalur komunikasi digital. Penggunaan system E-commerce banyak menguntungkan berbagai pihak, baik pihak konsumen maupun pihak produsen dan penjual (retailer).

TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Adji Gunawan, Associate Partner dan Technology Competency Group Head Andersen Consulting, secara umum ada tiga tahapan menuju e-commerce, yakni: presence (kehadiran), interaktivitas dan transaksi. Saat ini, kebanyakan website yang dimiliki perusahaan Indonesia hanya mencapai tahap presence, belum pada tahap transaksi.Sehingga belum dapat dikatakagorikan sebagai e-commerce karena tidak adanya transaksi elektrinik di dalamnya.

PEMBAHASAN
Perkembanga teknologi informasi saat ini menyebebkan terjadinya perubahan kultur kita sehari-hari. Di era ini, media elektronik menjadi salah satu media andalan untuk melakukan transaksi bisnis dan komunikasi. Salah satu car yang mulai di lirik adalah sarana internetnya, bentuk nyata dari bisnis yang memanfaatkan internet tersebut adalah e-commerce.
E-commerce sendiri berasal dari layanan EDI (Electronic Data Interchange), layanan EDI ini telah berkembang sedemikian pesatnya di negara-negara yang mempunyai jaringan komputer dan telepon.Jika sebelumnya kita telah sering menggunakan media elektronik seperti telepon, fax, hingga handphone untuk melakukan perniagaan / perdagangan, sekarang ini, kita dapat menggunakan internet untuk melakukan perniagaan.
E-Commerce memiliki beberapa jenis, yaitu:
• Business to business (B2B):
Bisnis antara perusahaan dengan perusahaan lain
• Business to consumer (B2C):
Retail, sifatnya melayani pelanggan yang bervariasi
• Consumer to consumer (C2C):
Sifatnya lelang (auction)
• Government: G2G, G2B, G2C,
Melakukan layanan terhadap perusahaan untuk keperluan bisnis hingga melayani masyarakat
Perkembangan e-commerce di Indonesia sendiri telah ada sejak tahun 1996, dengan berdirinya Dyviacom Intrabumi atau D-Net (www.dnet.net.id) sebagai perintis transaksi online.Wahana transaksi berupa mal online yang disebut D-Mall (diakses lewat D-Net) ini telah menampung sekitar 33 toko online/merchant.Produk yang dijual bermacam-macam, mulai dari makanan, aksesori, pakaian, produk perkantoran sampai furniture. Selain itu, berdiri pula http://www.ecommerce-indonesia.com/, tempat penjualan online berbasis internet yang memiliki fasilitas lengkap seperti adanya bagian depan toko (storefront) dan shopping cart (keranjang belanja). Selain itu, ada juga Commerce Net Indonesia - yang beralamat di http://isp.commerce.net.id/.Sebagai Commerce Service Provider (CSP) pertama di Indonesia, Commerce Net Indonesia menawarkan kemudahan dalam melakukan jual beli di internet. Commerce Net .
Indonesia sendiri telah bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang membutuhkan e-commerce, untuk melayani konsumen seperti PT Telkom dan Bank International Indonesia. Selain itu, terdapat pula tujuh situs yang menjadi anggota Commerce Net Indonesia, yaitu Plasa.com, Interactive Mall 2000, Officeland, Kompas Cyber Media, Mizan Online Telecommunication Mall dan Trikomsel.

Manfaat E-Commerce :
• Revenue stream baru
• Market exposure, melebarkan jangkauan
• Menurunkan biaya
• Memperpendek waktu product cycle
• Meningkatkan customer loyality
• Meningkatkan value chain

Hambatan / tantangan E-Commerce diantaranya:
1. Interneet Bust
Banyak model bisnis yang belum terbukti namun ramai-ramai diluncurkan. Akhirnya hancur dengan matinya banyak perusahaan dotcom.
2. Infrastruktur telekomunikasi
Infrastruktur telekomunikasi di Indonesia masih terbatas dan harganya pun relatif mahal. Padahal e-commerce sendiri bergantung pada infrastruktur telekomunikasi.
3. Delivery chanel
Pengiriman barang masih di takutkan hilang dijalan. Ketepatan waktu dan jangkauan daerah pengiriman yang di khawatirkan.
4. Kultur dan kepercayaan
Orang Indonesia belum terbiasa berbelanja dengan katalog. Kepercayaan penjual dan pembeli masih tipis.
5. Security
Masalah keamanan yang membuat para calon konsumen takut.
6. Munculnya kejahatan baru
Penipuan melalui SMS, kurangnya perlindungan terhadap konsumen.

KESIMPULAN
Pemanfaatan e-comeerce sebenarnya sngat berguna sekali, sehingga konsumen tidak perlu repot-repot lagi ke pasar konvensional untuk membeli barang yang di butuhkan. Namun masih banyak pila kekurangannya karena tidak semua konsumen yang percaya akan system e-commerce ini.

SARAN
Komponen yang mendukung e-commerce perlu ditingkatkan lagi untuk agar semua kegiatannya dapat berjalan dengan lancar tanpa merugiakan pihak konsumen maupun pihak produsen dan retailnya.

REFERENSI
http://oyowartoyo.files.wordpress.com/
http://www.makalahmanajemen.com/
http://sri_wiji.staff.gunadarma.ac.id/
http://kenarok2080.googlepages.com/
http://miftah.staff.gunadarma.ac.id/
http://muhayat.com/
http://isp.commerce.net.id/
http://www.ecommerce-indonesia.com/
htttp://matabumi.com/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar